Total Pembaca Blog

Jumat, 20 April 2012

Kegiatan Ekonomi


Konsumsi
       Dalam kehidupan sehari-hari, istilah konsumsi biasa dikaitkan dengan makanan dan minuman yang diperlukan untuk melakukan kegiatan tertentu. Contohnya untuk menyelenggarakan pesta perkawinan, widyawisata, atau kegiatan lain biasa diadakan seksi konsumsi yang bertugas mengurus makanan dan minuman.
     Dalam ilmu ekonomi, pengertian konsumsi tidak hanya terbatas pada persoalan makan dan minum, tetapi menyangkut semua kebutuhan hidup di masyarakat, baik itu kebutuhan jasmani maupun rohani.

a.      Pengertian Konsumsi
Konsumsi adalah penggunaan barang dan jasa yang ditujukan langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup. Seperti kita ketahui, kebutuhan hidup di masyarakat sangat beraneka ragam misalnya kebutuhan makan, minum, pakaian, perumahan, kesehatan, pendidikan, dan hiburan. Untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan tersebut diperlukan barang dan jasa.

b.      Ciri Barang Konsumsi
Untuk memahami penghertian barang konsumsi dapat kita ikuti beberapa uraian berikut.
1.  Barang yang dikonsumsi adalah barang dihasilkan oleh manusia. Penggunaan tanah,udara, dan sinar matahari, dan lain-lain pemberian alam tidak termasuk dalam pengertian konsumsi.
2.  Barang yang dikonsumsi ditujukan langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup. Penggunaan cangkul, gergaji, mesin, bangunan kantor dan barang modal lainnya pada hakikatnya ditujukan untuk menghasilkan barang atau jasa sehingga tidak dapat dimasukkan dalam pengertian konsumsi.
3.  Barang yang dikonsumsi akan habis atau mengalami penyusutan sedikit demi sedikit sehingga akhirnya tidak dapat digunakan lagi.

      Dari pengertian barang konsumsi di atas, maka barang-barang yang dapat langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup disebut barang konsumsi.

            Barang semacam itu dapat dibedakan menjadi dua macam.
                1.  Barang yang dapat dipakai sekali saja, seperti makanan, minuman dan obat-obatan.
2. Barang yang dapat dipakai beberapa kali, seperti pakaian, perabot rumah, dan kendaraan. Barang-barang semacam itu mengalami penyusutan secara berangsur-angsur atau kegunaannya makin berkurang sehingga akhirnya tidak dapat dipakai lagi.

c.       Tujuan Kegiatan Konsumsi
Sesuai dengan uraian sebelumnya, tujuan kegiatan konsumsi adalah memenuhi kebutuhan hidup secara langsung. Hal itu berarti, bahwa penggunaan barang di luar tujuan tersebut tidak dapat dimasukkan sebagai kegiatan konsumsi. Misalnya, suatu kendaran dapat digunakan secara langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup pemiliknya atau disewa\kan kepada orang lain. Apabila digunakan sendiri oleh pemiliknya, kendaraan itu merupakan barang konsumsi. Akan tetapi, kalau disewakan kendaraan itu bukan merupakan barang konsumsi.
     Kasus seperti kendaraan di atas dapat terjadi pada rumah, perabot, alat pesta atau barang lain yang disewakan dan hasilnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dalam hal demikian, barang-barang tersebut merupakan sarana produksi atau barang modal.

d.      Pola Perilaku Konsumen dalam Konsumsi
     Perilaku pada dasarnya berorientasi pada tujuan. Dengan kata lain, perilaku kita pada umumnya dimotivasi oleh suatu keinginan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi orang-orang tergantung pada kekuatan-kekauatan motif mereka. Pada dasarnya, motif-motif atau kebutuhan-kebutuhan merupakan alasan-alasan yang melandasi perilaku.
     Kebutuhan ataupun keinginan setiap orang begitu banyak. Apabila dihitung tidak akan habis-habisnya.. Oleh karena itu, dalam hidup kita selalu dihadapkan dengan berbagai alternatif pilihan dan kita harus selalu melakukan pilihan sehubungan dengan sumber daya yang tersedia terbatas. Konsep pilihan merupakan perilaku konsumen yang mendasar. Konsep dasar perilkau konsumen menyatakan bahwa pada umumnya konsumen selalu berusaha  untuk mencapai utilitas yang maksimal dari pemakaian benda. Yang dimaksud utilitas adalah derajat seberapa besar sebuah barang atau jasa dapat memuaskan kebutuhan seseorang atau ukuran kepuasan yang diterima dari penggunan barang atau jasa. Karena berkaitan dengan ukuran kepuasan dari penggunaan barang dan jasa, utilitas sering disebut sebagai nilai guna. Setiap konsumen mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda-beda, namun setiap orang akan berusaha mencapai kepuasan yang maksimal.
     Konsumen adalah individu yang mengonsumsi barang dan jasa. Dalam melakukan kegiatan konsumsi konsumen berperilaku bermacam-macam. Namun, pada intinya konsumen ingin memaksimalkan kepuasan dengan sejumlah pendapatan yang dimilikinya.
     Teori perilaku konsumen dapat menjelaskan bagaimana cara seseorang memilih sesuatu barang dan jasa yang diyakini akan memberikan kepuasan maksimum dengan dibatasi oleh pendapatan dan harga barang.
     Untuk menerangkan perilaku konsumen dalam memaksimalkan kepuasan dikenal dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan nilai guna atau pendekatan kardinal dan pendekatan kurva indiferren atau pendekatan ordinal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar